Sunday, December 30, 2018

DASAR DASAR ORGANISASI DAN INFORMASI KELOMPOK 7

PENGINDEKSAN SUBJEK

Pngertian Indeks
Pengindeksan adalah proses identifikasi dan analisis dokumen dalam kegiatan pengorganisasian nilai-nilai informasi yang mampu mewakili isi dokumen agar dapat diakses oleh pengguna dalam keperluan penelusuran informasi. Indeks ada 2 jenis yaitu, indeks subjek dan indeks pengarang. Jika atribut tersebut adalah subjek, maka indeks yang mewakilinya disebut indeks subjek, jika atribut tersebut adalah pengarang maka indeks yang mewakilinya disebut indeks pengarang.

Konsep Pengindeksan Subjek
Disiplin ilmu, yaitu istilah yang digunakan untuk satu bidang atau cabang ilmu pengetahuan.
a. Disiplin fundamental
b. Sub disiplin
Fenomena (topik yang dibahas), merupakan wujud/benda yang menjadi objek kajian dari disiplin ilmu. Bentuk ialah cara bagaimana suatu subjek disajikan. Dibedakan menjadi tiga jenis :
a. Bentuk fisik
b. Bentuk penyajian
c. Bentuk intelektual

Standar Pengindeksan Subjek
Standar merupakan aturan yang berguna untuk membimbing, tetapi bisa bersifat wajib. Pengimdeksan subjek mencakup proses pencatatan ciri-ciri dokumen yang penting, analisis isi, klasifikasi dan pembuatan untuk katalog. Bertujuan untuk memungkinkan ditemukannya dokumen yang relevan dengan suatu permintaan dengan cepat. Oleh karenanya dalam pengindeksa subjek harus memperhatiakan :
Subjek maupun pokok masalah yang akan diindeks harus betul-betul dibutuhkan oleh pemustaka.
Semua entri harus disusun alfabetis menurut abjad latin.
1.  Dalam pemilihan tajuk hendaknya dipilih istilah yang popular dan mudah dikenal.
2.  Memilih tajuk yang spesifik, khusus, dan rinci.
3.  Menggunakan Ejaan Yang Disempurkan ( EYD ).
4.  Dalam keadaan tertentu digunakan tajuk gabungan seperti Bank atau Banking.
5.  Nama orang harus ditulis lengkap.
6.  Apabila perlu bisa digunakan antonim.
7. Apabila terdapat suatu kata yang kebetulan digunakan dalam bidang yang berbeda dan memiliki arti yang berbeda, sebaiknya diberi keterangan diantara dua kurung.
8.  Untuk indeks nama departemen atau lembaga terkenal tidak perlu ditulis nama negaranya.
9.  Untuk membedakan nama diri dengan nama lain ( gunung, kota, tempat, dan lain-lain ) maka untuk nama diri ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama.
10. Untuk memberikan informasi yang lebih rinci dibuat petunjuk dari subjek utama ke bagian-bagian lainnya.
11. Untuk membuat indeks bidang sejarah maupun biografi dapat dilihat urutan kronologis dan bukan alfabetis.
12. Lambing atau singakatan yang masih asing hendaknya ditulis kepanjangannya.
13. Untuk pembuatan indeks penulis, maka nama orang yang telah menjadi nama alat, rumus, hukum,sistem.

Tahap-tahap pengindeksan subjek
     Pengindeksan subjek terdiri atas dua tahap, yaitu :
Analisis subjek
Pada tahap ini pengindeksan (indexer) mempelajari isi dokumen untuk untuk mengetahui subjek-subjek apa saja yang dibahas dalam dokumen. Bagian-bagian yang mendapat perhatian khusus ialah judul dokumen, daftar isi, kata pengantar dan pendahuluan, sebab di bagian-bagian inilah biasanya terdapat informasi yang bermanfaat untuk mendapatkan gambaran tentang pokok-pokok bahasan dokumen

Ada tiga hal mendasar perlu dikenali pengindeks dalam menganalisis subjek yakni jenis konsep, jenis subjek dan urutan sitasi. Berikut penjelasannya :

1. Jenis Konsep
Dalam satu bahan pustaka dapat dibedakan tiga jenis konsep yaitu:
 A. Disiplin Ilmu, yaitu istilah yang digunakan untuk satu bidang atau cabang ilm pengetahuan. Disiplin ilmu dapat dibedakan menjadi 2 kategori:
        1. Disiplin Fundamental
         2. Sub disiplin
B    Fenomena (topik yang dibahas), merupakan wujud/benda yang menjadi objek kajian dari disiplin ilmu. Misalnya pendidikan remaja. “Pendidikan” merupakan konsep disiplin ilmu, sedangkan “remaja” adalah fenomena yang menjadi objek atau sasarannya.
C      Bentuk, ialah cara bagaimana suatu subyek dIsajikan. Dibedakan menjadi 3 jenis: 
1.      Bentuk Fisik
2.      Bentuk Penyajian
3.  Bentuk intelektual

2. Jenis Subjek
Dalam kegiatan analisis subyek dokumen terdapat dalam bermacam-macam jenis subyek. Secara umum digolongkan dalam 4 kelompok, yaitu:

1. Subyek Dasar, yaitu subyek yang hanya terdiri dari satu disiplin ilmu atau sub disiplin ilmu saja. Misalnya: “Pengantar Ekonomi”, yaitu menjadi subyek dasaranya “Ekonomi”.

2. Subyek Sederhana, yaitu subyek yang hanya terdiri dari satu faset yang berasal dari satu subyek dasar (Faset ialah sub kelompok klas yang terjadi disebabkan oleh satu ciri pembagian. Tiap bidang ilmu mempunyai faset yang khas sedangkan fokus ialah anggota dari satu faset). Misalnya “Pengantar ekonomi Pancasila” terdiri dari “subyek dasar ekonomi” dan faset “Pancasila”.

3. Subyek Majemuk, yaitu subyek yang teridiri dari subyek dasar disertai fokus dari dua atau lebih fasaet. Misalnya: “Hukum adat di Indonesia”. Subyek dasarnya yaitu “Hukum” dan dua fasetnya yaitu” Hukum Adat” (faset jenis) dan “Indonesia” (faset tempat).

4. Subyek Kompleks, yaitu subyek yang terdiri dari dua atau lebih subyek dasar dan saling berinteraksi antara satu sama lain. Misalnya “Pengaruh agama Hindu terhadap agama Islam”. Disini terdapat dua subyek dasar yaitu “Agama Hindu” dan Agama Islam”.

3. Urutan Sitasi
Agar diperoleh suatu urutan yang baku dan taat azas/konsistensi dalam penentuan subyek dan (nomor kelas) maka Ranganathan menggunakan konsep yang dikenal “Urutan Sitasi”. Menurutnya ada 5 (lima) faset yang mendasar yang dikenal dengan akronim P-M-E-S-T, yakni:
1. P - Personality (Wujud)
2. M - Matter (Benda)
3. E - Energy (Kegiatan)
4. S - Space (Tempat)
5. T - Time (Waktu)
Contoh:
a) “Konstruksi Jembatan Beton Tahun 20-an di Indonesia”.
b) Jembatan - Personality (P)
c) Beton - Matter (M)
d) Konstruksi - Energy (E)
e) Indonesia - Space (S)
f) Tahun 20-an - Time (T)

Penerjemahan
Pengindeks “menerjemahkan” hasil analisis subjek dengan cara :
A. Mencari dalam bagan klasifikasi (classification scheme, misalnya DDC) nomor kelas yang sesuai untuk mewakili subjek dokumen. Nomor kelas ini menjadi unsur pertama dari nomor panggil (call number) apabila di perpustakaan tersebut dokumen disusun menurut subjek.
B. Mencari dalam daftar tajuk subjek (subject heading list misalnya Daftar Tajuk Subjek UI) satu atau lebih tajuk yang sesuai untuk menyatakan subjek dokumen. Tajuk-tajuk subjek ini dijadikan tajuk entri tambahan yang memungkinkan pengguna katalog menelusur lewat subjek.
Dalam daftar tajuk subjek tercantum yatu:
·         Istilah yang menjadi tajuk
·         Istilah yang sinonim yang tidak boleh dipakai sebagai tajuk
·         Istilah (tajuk subjek) yang berhubungan

Jenis-jenis Tajuk Subjek
Menurut jenisnya tajuk subjek dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu :
a.      Tajuk utama
1.      Tajuk kata benda tunggal
2.      Tajuk ganda.
 3.      Tajuk dengan tambahan
 4.      Tajuk nama diri

No comments:

Post a Comment

Layanan sistem terbuka dan tertutup

A. Layanan Perpustakaan Layanan perpustakaan merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan suatu perpustakaan. “Layanan perpust...