Layanan perpustakaan
merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan suatu perpustakaan.
“Layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki
perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi
yang dibutuhkan”.
Melalui layanan
perpustakaan pengguna dapat memperoleh hal-hal sebagai berikut:
- Informasi yang dibutuhkan secara optimal.
- Manfaat berbgai perkakas penelusuan tersedia.
Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan pelayanan yang diselenggarakan,
perpustakaan dapat membantu pengguna untuk memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhannya. Perpustakaan memiliki berbagai macam pelayanan sesuai dengan
kondisi atau kemampuan dan perkembangan perpustakaan.
B. Sitem Layanan Perpustakaan
Demi kelancaran
pelaksanaan pelayanan, setiap perpustakaan harus melaksanakan sistem pelayanan.
Secara umum sistem layanan perpustakaan ada dua macam, yaitu sistem layanan
terbuka dan sistem layanan tertutup. Kedua sistem tersebut akan dibahas pada
uraian berikut:
1. Sistem Layanan
Terbuka
Sistem layanan terbuka
merupakan salah satu dari sistem layanan perpustakaan. Sistem layanan terbuka
adalah sistem yang “memberikan kebebasan kepada pengunjung untuk memasuki
ruangan koleksi dan memilih sendiri koleksi yang dibutuhkannya”. Sedangkan
sistem layanan terbuka adalah “suatu layanan yang memungkinkan pengguna untuk
masuk ke ruang koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai”.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan terbuka adalah
suatu sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari sendiri
koleksi yang dibutuhkan.
Sistem layanan terbuka
dalam pelaksanaannya memiliki beberapa keuntungan dan kerugian. Ada beberapa
keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan sistem layanan terbuka antara lain:
a. Keuntungan sistem layanan terbuka
- Pemakai dapat melakukan pengembalian sendiri bahan
pustaka yang di kehendaki dari jajaran koleksi.
- Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung
jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan.
- Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan
dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak
ditemukan.
- Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas
untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberi
tanggung jawab di bagian lain.
Walaupun banyak
keuntungan yang diperoleh dari sistem terbuka, namun ada kerugian akibat sistem
terbuka antara lain:
b. Kerugian sistem layanan terbuka
- Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan
(jajaran) menjadi kacau karena mereka melakukan browsing. Buku yang sudah
dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak
tepat.
- Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar
bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup.
- Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran
koleksi agar lalulintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa.
- Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan
untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jenjang koleksi tidak
menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan
bahan pustaka.
Berdasarkan uraian
diatas dapat diseimpulkan bahwa sistem layanan terbuka merupakan sistem yang
memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari dan mengambil sendiri
koleksi yang dikehendaki dari jajaran koleksi. Namun sistem layanan terbuka
membutuhkan keamanan yang lebih baik karena kemungkinan buku hilang relatif
lebih besar.
2. Sistem Layanan
Tertutup
Selain sistem layanan
terbuka juga terdapat sistem layanan tertutup yang diterapkan perpustakaan.
Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak memperbolehkan
pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi, tetapi pengunjung boleh memilih
pustaka yang ingin di pinjam melalui katalog perpustakaan dan setelah ditemukan
sandi bukunya, dapat diminta pada petugas untuk mengambilnya.
Sistem layanan tertutup adalah suatu layanan
yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri akan
koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftar
atau katalog yang tersedia koleksinya akan diambil oleh petugas. Dari pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan tertutup adalah sistem layanan
yang tidak memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari sendiri koleksi
yang ada di perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam harus dicari melalui
katalog, kemudian pengguna mancatat data buku yang akan dipinjam dan diberikan
kepada petugas layanan untuk diambil dari jajaran koleksi.
Dalam
pelaksanaannya sistem layanan tertutup memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan
sistem layanan tertutup adalah sebagai berikut:
a. Keuntungan sistem layanan tertutup
- Letak buku di rak selalu terpelihara karena pengambilan
buku dilakukan oleh petugas.
- Angka kehilanan bahan pustaka atau buku dapat ditekan
dengan memasukkan slip buku yang dipinjam.
- Tidak memerlukan petugas khusus untuk mengawasi
pengunjung perpustakaan.
Selain keuntungan diatas, sistem layanan
tertutup juga memiliki kerugian yaitu :
b. Kerugian sistem layanan tertutup
- Pengunjung tidak akrab dengan bahan pustaka.
- Tidak puas memilih koleksi karena hanya lewat kartu
katalog.
- Kartu katalog lekas rusak karena sering digunakan,
berarti menambah tugas untuk selalu memperbaiki kartu katalog.
- Banyak buku yang kurang dikenal oleh pengunjung
sehingga tidak pernah dipinjam.
Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan tertutup merupakan sistem yang
tidak memperbolehkan pengguna untuk mancari dan mengambil sendiri koleksi yang
dibutuhkan dari jajaran koleksi, melainkan haris melalui petugas perpustakaan
sehingga kerapian dan kehilangan buku lebih terjamin.
3. Jenis layanan
Kegiatan perpustakaan
tidak dapat dilaksanakan secara maksimal tanpa adanya layanan, karena layanan
merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perpustakaan.
Oleh karena itu perpustakaan harus berupaya untuk menyediakan berbagai layanan
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jenis layanan tersebut akan dibahas satu
persatu pada uraian berikut:
a. Pelayanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah layanan kepada
pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki
perpustakaan.
Dari definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa layanan sirkulasi merupakan kegiatan pelayanan
peminjaman dan pengembalian bahan pustaka yang berhubungan langsung dengan
pemakai perpustakaan. Adapun tugas-tugas yang harus dilaksanakan pelayanan
sirkulasi yaitu sebagai berikut :
- Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan
- Pendaftaran anggota, perpanjangan eanggotaan dan
pengunduran diri anggota perpustakaan.
- Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang
waktu peminjaman.
- Menarik denda buku yang terlambat dikembalikan.
- Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang terlambat
dikembalikan pada waktunya.
- Tugas yang berkaitan denan peminjaman buku, khususnya
buku hilang atau rusak.
- Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman.
- Membuat statistik peminjaman.
- Peminjaman antar perpustakaan.
- Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan
sebagainya milik pengunjung perpustakaan.
- Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan
peminjaman.
Dari pendapat di atas
dapat dinyatakan bahwa pelayanan sirkulasi memiliki tugas seperti pendaftaran
anggota, peminjaman, perpanjangan waktu peminjaman dan pengembalian buku,
menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan, membuat statistik
peminjaman serta tugas layanan terutama yang berkaitan dengan peminjaman.
b. Pelayanan Referensi
Salah satu pelayanan
yang ada di perpustakaan adalah pelayanan referensi. Pelayanan ini merupakan
suatu kegiatan yang membantu pengguna untuk menemukan informasi yang
dibutuhkan. Pengertian layanan referensi adalah :
1) Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan di
perpustakaan yang khusus menyajikan koleksi referensi kepada para pemakai
perpustakaan.
2) Suatu kegiatan layanan untuk membantu para
pemakai atau pengunjung perpustakaan menenmukan informasi dengan cara :
- Menerima pertanyaan dari para pemakai perpustakaan
kemudian menjawab dengan menggunakan koleksi referensi.
- Memberikan bimbingan untuk menenmukan koleksi referensi
yang diperlukan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai
perpustakaan.
- Memberikan bimbingan kepada pemakai perpustakaan
bagaimana menggunkan setiap bahan pustaka koleksi referensi.
Menurut Darmono
layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi
khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, buku tahunan yang beris
informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh
pengunjung perpustakaan tetapi hanya untuk dibaca ditempat.
c. Pelayanan Audiovisual
Selain pelayanan
sirkulasi dan referensi, pelayanan audiovisual juga dapat digunakan untuk membantu
pengguna perpustakaan. Dalam perputakaan perguruan tinggi : Buku Pedoman
Perpustakaan Perguruan Tinggi (PPT) dinyatakan bahwa, “pelayanan audiovisual
adalah kegiatan meminjam bahan pustaka audiovisual kepada pengguna untuk
ditayangkan dengan bantuan perlengkapan di dalam perpustakaan”. Sedangkan
tujuan pelayanan audiovisual dalam perpustakaan perguruan tinggi dalam buku
pedoman perpustakaan perguruan tinggi adalah :
- Menyediakan media khusus untuk tujuan pendidikan,
pengajaran, penelitian dan rekreasi.
- Memotivasi pengguna agar lebih banyak memanfaatkan
fasilitas perpustakaan.
- Meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan pesan
pendidikan.
- Meningkatkan daya ingat pengguna melalui bahan pustaka
audiovisual disamping bahan bacaan.
Adapun bahan atau pelengkapan
layanan audiovisual yang dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut
:
- Bahan perpustakan yang melalui perlengkapannya hanya
menampilkan citra, misalnya slaid, beningan (transparancy), dan bahan
perpustakaan renik.
- Bahan perpustakaan yang melalui perlengkapannya hanya
mengeluarkan bunyi, misalnya kaset audio, piringan hitam, cakram
optik.
- Bahan perpustakaan yang melalui perlengkapannya
menampilkan citra disertai bunyi, misalnya kaser atau cakram video melalui
mesin video, film suara melalui proyektor film.
Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa layanan audiovisual merupakan salah satu pelayanan yang
dapat memberikan motivasi kepada pengguna untuk menggunakan layanan yang ada di
perpustakaan. Layanan audiovisual juga terdiri dari berbagai macam bahan yang
dapat dipakai pengguna perpustakaan sesuai dengan kebutuhannya.
d. Pelayanan Terbitan Berseri
Salah satu jenis
pelayanan yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan yang ada di
perpustakaan adalah pelayanan terbitan berseri. Pelayanan terbitan berseri
adalah kegiatan melayankan terbitan berseri kepada pengguna perpustakaan
misalnya, jurnal, surat kabar, majalah dan terbitan lainnya yang mempunyai kala
terbit tertentu. Pelayanan terbitan berseri selalu memberikan informasi yang
mutakhir dalam setiap terbitannya. Terbitan ini juga merupakan sarana yang
efektif dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Terbitan berseri mempunyai peran
sebagai berikut :
- Memberi ruang untuk menampung ide, gagasan, pengalaman
seseorang.
- Menjadi media untuk menyampaikan hasil-hasil penemuan
terbaru dalam bidang tertentu.
- Sumber untuk memperluas wawasan seseorang.
- Sumber untuk mengetahui keahlian seseorang.
Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa terbitan berseri adalah salah satu jenis koleksi yang
dibutuhkan di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna
perpustakaan. Dengan adanya elayanan terbitan berseri diharapkan pengguna
perpustakaan tertarik untuk memanfaatkan koleksi tersebut.
e. Pelayanan Bimbingan Pengguna
Pelayanan bimbingan
pengguna merupakan salah satu pelayanan yang ada di perpustakaan dalam rangka
menambah pengetahuan pengguna tentang perpustakaan. Bimbingan pengguna
perpustakaan yaitu memberikan penjelasan penggunaan perpustakaan kepada
sekelompok pengguna baru perpustakaan.
Pendidikan pemakai
adalah usaha bimbingan atau petunjuk kepada pemakai tentang cara memanfaatkan
koleksi bahan pustaka yang tersedia secara efektif dan efisien. Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan pengguna dimaksudkan untuk
dapat memanfaatkan layanan dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan dan
untuk membantu mencari bahan-bahan yang diperlukan oleh pengguna perpustakaan.
Secara umum tujuan bimbingan penggunaadalah :
- Meningkatkan keterampilan pengguna agar memanfaatkan
perpustakaan.
- Membekali pengguna dengan teknik yang memadai dan
sesuai untuk menemukan informasi subjek tertentu.
- Meningkatkan pemanfaatan sumber dan pelayanan
perpustakaan.
- Menyiapkan pengguna agar dapat mengantisipasi
perkembangan ilmu dan teknologi.
Dari pendaat diatas
dapat diketahui bahwa tujuan diadakannya bimbingan pengguna di perpustakaan
terutama untuk meningkatkan minat dan keterampilan pengguna perpustakaan untuk
menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga pengguna dapat
memanfaatkan perpustakaan secara maksimal.
Sumber:
Saleh. dkk. (1996). Pengelolaan Terbitan
Berseri. Jakarta: Universitas Terbuka
Darmono. (2001). Manajemen dan Tata
Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Sulistiyo Basuki. (1993). Pengantar Ilmu
Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka
Soeasiminah. (1992). Perpustakaan Kepustakaan
dan Pustakawan. Yogyakarta :Gama Media
H. S. Lasa. (2005). Manajemen
Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media
No comments:
Post a Comment