PERAN PERPUSTAKAAN DALAM SIKLUS TRANSFER INFORMASI
Pengertian Siklus Transfer Informasi
Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Informasi juga dapat diartikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Informasi adalah proses pemindahan sumber informasi, yang telah diorganisasikan untuk disebarluaskan dari pusat informasi kepada pengguna informasi dengan dikomunikasikan.
Menurut sudut pandang dunia kepustakaan dan perpustakaan, informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang.
Tujuan utama pemerolehan informasi adalah untuk mendapatkanhasil yang baik dan konsisten dari aspek-aspek kegiatannya dengan pengadaan biaya yang relatif murah.
Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi.
Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input, diproses melalui suatu model membentuk informasi. Pemakai kemudian menerima informasi tersebut sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan operasional yang akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut selanjutnya menjadi input pada proses berikutnya, begitu seterusnya sehingga membentuk suatu siklus informasi/Information Cycle (Tata Sutabri dalam Riyanto).
Terdapat dua cara memperoleh akses informasi, pertama informasi dapat diperoleh langsung dari si pembuat informasi dengan cara mengakses informasi yang telah direkamnya dalam sebuah media, kedua melalui perantara pusat informasi (perpustakaan).
Perpustakaan dalam siklus transfer informasi dapat digambarkan pada diagram berikut ini:
Fungsi utama perpustakaan pada gambar di atas adalah sebagai mediator antara sekumpulan populasi pengguna perpustakaan dengan timbunan informasi yang tersedia. Perpustakaan harus mampu mendefinisikan penggunanya dengan baik mengenai latar belakang dan kebutuhan informasinya, sehingga perpustakaan mampu menyediakan informasi yang berkualitas serta sesuai dengan kebutuhan penggunanya, seperti halnya definisi informasi yang dipaparkan di atas.
Perpustakaan hanyalah sebuah instansi, tetap saja yang menjalankan fungsi dan peran perpustakaan adalah para agen perpustakaan yaitu pustakawan. Pustakawan dituntut untuk memiliki kompetensi untuk dapat menilai kualitas dari sebuah informasi yang ada sampai nanti akhirnya dapat disajikan dengan baik dan tepat sasaran sesuai dengan pengguna yang membutuhkan. Pengguna perpustakaaan pun mempunyai andil dalam proses pemilihan informasi ini, partisipasi pengguna sangat dibutuhkan untuk mempermudah pustakawan memetakan kebutuhan informasi pengguna perpustakaannya.
Fungsi perpustakaan sebagai mediator bukanlah fungsi yang pasif yang hanya menjadi fasilitator tempat bertemunya pengguna dan informasi, namun lebih dari itu, fungsi perpustakaan sebagai mediator adalah fungsi yang aktif yang mengusahakan memberikan informasi yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan penggunanya, untuk membantu perpustakaan mengoptimalisasi fungsi tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem komperhensif agar dapat menemu kembalikan informasi dengan baik dan relevan sesuai dengan harapan pencari informasi tersebut.
Klasifikasi Informasi
1. Informasi Primer
Informasi primer adalah hasil karya pengarangatau peneliti yang orisinil, naskah yang ditulis bisa juga disebut naskah orisinil. Sumber primer (primary sources) merupakan informasi yang berasal dari penemuan baru atau ilmu pengetahuan baru.
Contohnya apabila ada seorang peneliti, dia meneliti sesuatu tentang hal-hal yang belum pernah ditemukan/diteliti oleh orang lain, kemudian dia menuliskan hasil penelitiannya, maka tulisan yang dia tulis tentang penelitian itu di sebut naskah orisinil (sumber informasi primer).
Berikut ini saya berikan beberapa contoh :
a. laporan penelitian,
b. monografi yang deskripsikan suatu masalah,
c. suatu teori yang belum pernah di cetuskan oleh seseorang,
d. hasil penemuan,
e. thesis, skripsi, dll.
Naskah-naskah di atas ada yang diterbitkan dan ada juga yang tidak diterbitkan, naskah yang diterbitkan disebut terbitan primer, sedangkan naskah yang tidak diterbitkan contohnya adalah:
a. laporan penelitian intern,
b. catatan rapat,
c. file dari perusahaan,
d. berkas pribadi,
e. berkas lembaga,
f. buku harian, memo.
2. Informasi Sekunder
Informasi sekunder adalah susunan-susunan informasi yang telah di rapikan dari sumber informasi primer, dengan suatu cara tertentu. Sumber sekunder (secondary sources) merupakan penilaian, ringkasan atau kritikan terhadap suatu karya atau penelitian seseorang. Informasi tentang sumber primer yang disusun secara sistematis supaya mudah diakses.
Contoh informasi sekunder adalah:
a. majalah yang mengulas informasi primer,
b. indeks,mendaftarkan buku/artikel atau karya lainnya,
c. buku-buku refrensi,
d. jurnal,
e. ulasan (reviews),
f. essay,
g. buku-buku referensi
3. Informasi Tersier
Informasi tersier sumber informasi untuk memudahkan para peneliti/para pencara informasi untuk mencari suatu informasi yang mereka cari”, (Lancaster, 1979). Sumber tersier (tertiarysources) merupakan memuat informasi berupa saringan,rangkuman atau kumpulan dari sumber primer dan sekunder.
Contoh-contoh Informasi tersier sebagai berikut:
a. direktori dan buku tahunan,
b. daftar dari Bibliografi,
c. katalog induk majalah,
d. daftar dari indeks,
e. daftar dari majalah Abstrak,
f. petunjuk informasi,
g. daftar laporan penelitian,
h. daftar perpustakaan dan sumber informasi,
i. petunjuk organisasi.
Masyarakat Pemakai Penelitian & pengembangan Aplikasi:
1. “User community” atau masyarakat pemakai
Adalah kelompok orang yang menjadi pemakai informasi. Ada yang terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengembangan dan ada yang melakukan berbagai kegiatan lain yang bersuat lebih praktis, yang dalam diagram disebut kegiatan aplikasi.
2. (Rule of Author)
Ini berarti bahwa beberapa orang yang kegiatannya diperkirakan menarik atau penting bagi orang lain, menuangkan pengalaman, penelitian, atau pendapat mereka dalam semacam bentuk laporan. lnilah peran pengarang dalam siklus komunikasi. Tetapi kepengarangan (authorship) sendiri bukanlah suatu bentuk komunikasi, sebab karya seorang pengarang hanya akan mempunyai dampak kecil, atau tidak berdampak sama sekali apabila karya itu belum diperbanyak dan disebarluaskan lewat saluran-saluran formal, atau dengan perkataan lain: diterbitkan.
3. (Rule of Primary Publication)
lnilah peran penerbit primer (primary publisher) dalam siklus komunikasi. Sebuah terbitan primer (primary publication) dapat berupa buku, jumaL laporan teknik, disertasi, paten, dan lain sebagainya.
4. (Role of Primary and Secondary Publisher)
Dalam diagram diperlihatkan bahwa terbitan primer disebarluaskan lewat dua jalur:
1. Dengan cara langsung ke masyarakat pemakai yang melanggan atau membeli terbitan primer.
1. Dengan cara langsung ke masyarakat pemakai yang melanggan atau membeli terbitan primer.
2. Dengan cara tidak langsung lewat pusat informasi yang melanggan dan membeli terbitan primer.
Pusat informasi, istilah ini dalam diagram ini digunakan secara generik untuk mewakili perpustakaan, pusat informasi lain, dan penerbit jasa sekunder – memainkan peran yang sangat penting dalam siklus transfer informasi.
5. (Role of Information Center)
Lewat kebijakan pengadaan dan penyimpanan, perpustakaan menciptakan suatu arsip permanen berisi hasil-hasil karya berbagai bidang dan suatu koleksi rekaman informasi yang dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkannya. Di samping itu, perpustakaan dan pusat informasi lain menata dan mengawasi literatur ini lewat pengatalogan, klasifikasi, pengindeksan dan prosedur-prosedur lain yang sejenis. Peran penting lain dalam organisasi dan pengawasan dimainkan oleh badan atau organisasi yang bergerak di bidang jasa pembuatan indeks dan abstrak dan penerbit bibliografi nasional.
6. (Role of The User)
Tahap ini, yaitu tahap yang paling sulit diamati, adalah tahap saat informasi dibaca dan diserap oleh para pemakai. Di sini harus dibedakan antara “transfer dokumen” (document transfer) dan “transfer informasi” (information transfer).
Peran Perpustakaan dalam Siklus Transfer Informasi
Peran perpustakaan dalam siklus transfer informasi:
A. Sebagai pengelola informasi primer yang telah diterbitkan
B. Sebagai pengelola informasi sekunder
C. Sebagai pembuat dan pengelola informasi tersier
D. Sebagai jembatan penghubung kepada user (masyarakat)
Perpustakaan merupakan jantungnya perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi memiliki peran krusial bagi civitas akademika perguruan tinggi, yaitu sebagai pusat belajar dan pembelajaran, pusat penelitian, pusat sumber informasi, pusat penyebaran informasi dan pengetahuan, serta pusat pelestarian ilmu pengetahuan. Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi utama bagi civitas akademika. Sebagai pusat sumber informasi utama, Perpustakaan senantiasa berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi civitas akademika.
“Esensi dari sebuah perpustakan adalah sumber informasi yang dimiliki yang diperuntukan bagi pemustakanya”, (Yoga, 2013). Perpustakan Indonesia memiliki sistem manajemen informasi berbasis web yang dikenal dengan nama lontar.
Layanan Referensi Perpustakaan merupakan layanan yang diberikan kepada pemustaka berupa kegiatan konsultasi informasi di mana staf pustakawan merekomendasikan, mengiterpretasikan, mengevaluasi, serta menggunakan sumber daya informasi yang tersedia untuk membantu pemustaka memenuhi kebutuhan informasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Lancaster, F.W. 1979. Information Retrieval Systems: Characteristics, Testing, and Evaluation, 2 nd Edition. New York: John Wiley
Riyato. Siklus Informasi. Melalui http://blog.re.or.id/siklus-informasi.htm [20 April 2014]
Saracevic, Tefko. 1999. “Information Science” dalam Journal of the American Society for Information Science, vol 50 no. 12
Yoga, Yanuar. 2013. Optimalisasi Peran Perpustakaan dalam Siklus Transfer Informasi.
Melalui http://yogyeside.blogspot.com/2013/12/optimalisasiperan-perpustakaan-dalam.html [20 April 2014]
No comments:
Post a Comment