POHON ILMU PENGETAHUAN
Pohon ilmu pengetahuan menggambarkan
bagaimana ilmu pengetahuan muncul dan membentuk cabang-cabang baru dari satu
akar. Senada dengan pendapat Einstein bahwa “semua agama, seni dan ilmu
pengetahuan adalah cabang dari satu pohon yang sama”. Ilmu yang paling tua dan
mempunyai objek yang luas dan umum adalah filsafat. Oleh karena itu, filsafat
disebut sebagai “induk” atau “ibu” dari ilmu pengetahuan (mater of
scientiarium). Menurut Wibisono (1999), filsafat itu sendiri telah mengantarkan
adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan”
telah tumbuh mekar bercabang secara subur. Masing-masing cabang melepaskan diri
dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti
metodologinya sendiri-sendiri.
Dengan demikian, perkembangan ilmu
pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang pada
akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru bahkan kearah ilmu
pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-spesialisasi. Hal
tersebut selaras dengan apa yang dikemukakan oleh Peursen (1985), bahwa ilmu
pengetahuan dapat dilihat sebagai suatu sistem yang jalin-menjalin dan taat
asas (konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang sifat benar-tidaknya dapat
ditentukan. lihat gambar dibawah ini:
Dari pohon ilmu diatas, dapat kita jelaskan bahwa:
1.
Cabang A terdiri dari ilmu sejarah, pengetahuan hukum, antropologi
budaya, kesusastraan, dan teologi
2.
Cabang B terdiri dari ilmu kedokteran, ekologi, kimia, mekanika
fisika, astronomi, dan biologi.
3.
Cabang C terdiri dari ilmu psikologi, politik, demografi, ekonomi,
antropologi sosial, komunikasi, sosiologi, dan sosiologi hukum.
Menurut Chen dalam Ristiyono (2008:
21) bahwa “peta ilmu pengetahuan menggambarkan suatu hubungan ruang antara
batas penelitian dalam bidang kegiatan yang signifikan, juga dimana bidang
penelitian itu didistribusikan serta dapat memberikan makna dari hubungan
tersebut”. Peta ilmu pengetahuan dapat menggambarkan dan memberikan makna dari
hubungan ruang antara batas penelitian yang bidang kegiatannya signifikan dan
bidang kegiatan tersebut dapat didistribusikan. Peta ilmu pengetahuan tidak
hanya merupakan suatu alat yang praktis untuk menyampaikan informasi mengenai
aktivitas ilmiah, tetapi juga dapat dijadikan sebagai suatu dasar untuk
mengkaji atau memahami aktivitas ilmiah dengan menggambarkannya secara tersusun
dan terstruktur. Visualisasi ilmu pengetahuan dapat diwujudkan dalam bentuk
peta, sehingga muncullah bidang pemetaan ilmu pengetahuan atau knowledge
mapping.
Pemetaan ilmu pengetahuan dapat
dilakukan berdasarkan beberapa cara yang terkait erat dengan subjek dokumen.
Menurut Sulistyo-Basuki (2002:1) bahwa “pemetaan pengetahuan dapat dilakukan
dengan bentuk pemetaan kronologis, pemetaan berbasis co-word, pemetaan kognitif
dan pemetaan”. Dari pendapat Sulistyo-Basuki tersebut dapat diketahui pemetaan
pengetahuan terdiri dari 4 (empat) bentuk yakni kronologis, berbasis co-word,
kognitif dan konseptual.
Ilmu pengetahuan terbagi kedalam empat(4) kelompok yaitu:
1.
Ilmu pengetahuan sosial yang terdiri dari sosiologi, geografi,
sejarah, ekonomi, dan hukum.
2.
Ilmu pengetahuan alam terdiri dari biologi, fisika, kimia, dan
matematika.
3.
Ilmu pengetahuan humaniora terdiri dari psikologi, agama, filsafat,
sastra, linguistik, dan antropologi.
4.
Ilmu terapan terdiri dari komputer, statistika, dan teknik.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMantap, trm ksh untuk postingan bermanfaatnha
ReplyDeleteMasya Allah sangat bermanfaat sekali pohon ilmu dan science mapping
ReplyDeleteTerima kasih semoga berkah ilmunya
Mantap. Lanjutkan
ReplyDeleteWahh bagus sekali..
ReplyDeleteSangat menarik
Bagus, alhamdulillah sangat membantu :)
ReplyDeleteBagus,menarik mudah dipahami...
ReplyDeleteBermanfaat deh. Good job👍
Good... Bermanfaat sekali
ReplyDeleteTerima kasih atas ilmu yang bermanfaat..
ReplyDeleteLanjutkan hasil karyanya cuk!!!